Minggu, 23 Juni 2013

PULUHAN TANGAN PEMBUATAN BATIK

Selembar kain batik tulis yang kita pakai tidak dibuat oleh hanya sepasang tangan saja,  Diwaktu yang lalu ketika belum dikenal peralatan mesin secanggih sekarang ini semuanya berasal dari manual tangan manusia. Mulai dari proses pengambilan helai kapas, lantas diproses sedemikian rupa menjadi sebentuk benang,lantas dilanjutnya dengan menenunnya hingga menjadi lembaran lembaran kain halus selanjutnya dari kain mentah melaui proses perendaman dan pembilasan yang berulang-ulang. Prose situ tentu tidak hanya dikerjakan oleh satu orang saja, puluhan tangn ikut serta dalm tahapan yang berjalan. Penggambaran sebuah motif dulakukan oleh yang memang meilki tingkatan seni menggambar yang cukup mahir, belum lagi tahap pelukisan menggunakan canting dengan bahan utama malam sebagai pewarnanya hingga berkali-kali harus dibilas dan direndam agar mendapatkan hasil warna yang terbaik semua itu melaui tangan-tangan seni yang tak sedikit.

Ada lagi sebuah tahp malakukan penutupan bagian bagian tertentu dengan malam yang terkena warna pada saat pencelupan dilakukan begitu juga sebaliknya. Padea bagian ini ada sebuah tehink bongar pasang system pewarnaa dengan malam. Dan harus diakui bahwa pada proses ini merupakan hal yang paling rumit semua dilakukan guna mendapatkan komposisi motif dan warna yang dikehendaki dan hingga saat ini tehnik ini diakui sebagai sebuiah tehnik yang tercanggih di dunia yang belum bisa dilakukan oleh mesin tercanggih sekalipun.

Tahukah anda bahwa canting sebagi senjata utama dalam proses pembatikan merupakan alat batik asli jawa. Ditemukan dan dibuat oleh para pembatik yang berasal dari tanah jawa. Canting memungkinkan kita membuat  goresan malam yang cukup panas ke selembar kain dengan ukuran tipis dan tebalnya yang dikendalikan sepenuhnya oleh jemari pembatik. Dengan canting sangat memungkinkan tercipta sebuah goresan yang sangat luar biasa dan begitu alami. Sebuah proses pembuatan batik tidak hanya sampai pada sebuah canting, masih banyak selaki proses yang cukup melelahkan namun menjadi kebahagiaan setelah selembar kain batik tercipta. Adapun membutuhkan suatu keahlian khusus dalm beberapa proses seperti halnya:
-    Orang yang memintal benang hingga menjadi lembaran kain.
-    Para pembuat komposisi warna dari bahan alami dan non kimiawi
-    Pembuat pola  motif
-    Orang yang menggambar pola pada selembar kain hingga menjadi motif
-    Para pencanting dengan keahlian yang berbeda saat penutupan dan pelepasan waarna hingga mendapat komposisi warna yang sesuai
-    Oran-0orang yang ahli dalam pencelupan kain ke media pewarna
-    Termasuk yang ahli dalam pelepasan lilinsaat proses lepas pasang malam
-    Untuk pengeringan kain yang memilki keahlian khusus.

Artinya bahwa selembar kain batik tidak dapat diakui sebagi hasil karya cipta seorang saja tanpa adanya urun rembug,urun tenaga,urun keahklian dan urun tangan. Ada sebuah mahakarya dari kumpulan orang-orang seni,baik itu kelompaok hingga sebuah komunitas.rentetan inilah yang pada akhirnya menyimpan berbagai cerita dari selembar batik hingga dapat dikatakan ada roh yang terkandung dalam stiap goresan warna dan motif yang begitu mempesona. Inilah karya agung yang memang pada akhirnya harus dapat dimengerti bagaimana nilai batik yang sesungguhnya. Bukan nilai secara materiil saja yang patut dihargai. Namun sebuah nilai kehidupan manusia yang beragam karakter hingga menghasilkan seutas keharmonisan dan keindahan dalam setiap goresan dan warna pada selembar kain batik tulis buatan asli masyarakat tanah jawa turun temurun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar